Takut Karena Salah

Lagi-lagi Busway Transjakarta meledak ketika tengah melaju. Ketika ada yang memotret kejadian itu, 2 petugas (1 berseragam biru dan 1 berseragam batik) beserta pengemudinya mengeroyok si pemotret. Terutama pengemudinya, marah bukan main. Si Pemotret dibilang "maling". Berikut ini ucapan-ucapan Sang Pengemudi Transjakarta berinisial Are Pee tersebut.

"Kalau fotonya nanti masuk Facebook dan lain-lain, saya yang kena!" 

"Kalau fotonya sampai disebarluaskan dan ada apa-apa, situ tanggung jawab ya!"

"Ini cuma musibah. Ban meledak saja."

"Kalau motret pengemudi yang sedang bergaya, begini, begitu (pengemudi memasang gaya) boleh. Tetapi kalau motret plat nomor tidak boleh."

"Kalau memotret plat nomor, harus minta ijin petugas dulu."

"Tampang kayak gini nggak mungkin wartawan!"

"Kalau cowoq, udah gue gampar!"

"Nokia gue juga lebih keren!"

Kata Si Pemotret: "Mas memperlakukan saya seperti orang ketakutan begitu. Kalau Mas tidak merasa bersalah, mengapa Mas mesti marah?"

Jawaban Sang Pengemudi berjas itu: "Elu kalo banyak ngomong, gue bawa ke pos!"

Di bangku SD kelas empat dulu aku disuruh menghafalkan pepatah: Berani karena benar, takut karena salah. Semoga sikap aparat Transjakarta bukan cerminan negeri ini. Semoga.

No comments: